Kemungkinan Pelaku Sindikat Pencuri ATM
Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Hingga kini belum ada kejelasan tentang raibnya sejumlah uang nasabah BCA di Bali. Namun, berdasarkan pengalaman dan hasil analisis kasus sebelumnya, aksi ini diduga dilakukan oleh sebuah sindikat pencuri ATM.
"Menurut saya masih social crime. Pencurian di mesin ATM," kata Presiden Direktur Center for Banking Crisis (CBC), Ahmad Deni Daruri saat berbincang lewat telepon, Selasa (19/1/2010) malam.
Modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengintip PIN para pengguna ATM sebelumnya. Tidak hanya itu, kadang pelaku juga menyimpan alat untuk mengkopi kartu ATM para nasabah.
"Saya juga pernah kejadian, ada orang di belakang kita mengikuti kita, mengintip pin. Pagi-pagi tahu keluar transaksi aneh," jelasnya.
Untuk itu, para nasabah diimbau lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi di ATM. Terutama saat menekan nomor PIN. "Sebelum masukin kartu, cek dulu apakah ada alat mengkopi di dalamnya," tambahnya.
Lalu bagaimana kejadiannya bisa serempak?
"Bisa jadi sebuah sindikat, di ATM sana atau ATM sini. Pernah kejadian juga ada grup kejahatan itu. Polisi pernah menemukan," tutupnya.
Para nasabah Bank Central Asia (BCA) di Kuta dan Denpasar mengadu ke polisi. Uang di rekening mereka berkurang padahal mereka tidak pernah bertransaksi sebelumnya.
Uang nasabah yang lenyap antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Lenyapnya uang nasabah diduga terjadi secara serentak, hanya dalam rentang waktu antara 16-19 Januari 2010.
Pihak BCA saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pengecekan pada unit yang menangani kasus ini. Belum ada penjelasan lebih lanjut dari kepolisian.
(mad/lia)
Source : Detik.com
Informasi lain Bank BI
Rabu, 20 Januari 2010 , 18:10:00
BI Menduga Pembobol Bank Sindikat Internasional
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) akhirnya buka suara mengenai kasus dana nasabah bank di Bali yang raib. Disinyalir, pencurian ini didalangi oleh sindikat internasional dan sudah berlangsung setahun.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Gubernur BI, Budi Rochadi, dalam jumpa pers, Rabu (20/1), di Jakarta, terkait hilangnya dana nasabah tersebut. BI mendapatkan laporan mengenai hal itu dari pihak bank.
Dipaparkan Budi, dalam satu kejadian, nasabah yang dirugikan melaporkan ke pihak kepolisian bahwa ada pengurangan saldo secara tidak sah. Sementara itu, laporan lain juga diadukan oleh nasabah, dengan cara mendatangi bank yang bersangkutan.
"Ini dilakukan oleh sindikat internasional, karena pemanfaatan teknologi seperti itu dilakukan pertama kali di luar negeri," ungkap Budi. Dia menjelaskan, modus operandi yang dilakukan sindikat ini adalah dengan menggunakan scanning dan pengintipan PIN.
Bank Indonesia menurut Budi pula, mensinyalir terdapat 13 ATM di Bali yang data-datanya dicuri oleh sindikat internasional. Enam bank pemilik ATM itu adalah BCA, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Permata, serta Bank Internasional Indonesia (BII).
"Hari ini BI sudah melakukan pertemuan dengan tiga bank, dan rencananya besok akan dilanjutkan dengan tiga atau empat bank lagi," tambah Budi. (lev/jpnn)
Wednesday
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment