Saturday

Khawatir Ekspor Terganggu,RI Berharap Jepang Cepat Pulih
Semarang - Gempa berkekuatan 8,9 SR disertai tsunami di Jepang memang merusak infrastruktur, tapi tak otomatis berdampak serius terhadap perdagangan dengan Indonesia. Jika Jepang segera pulih, hubungan ekonomi kedua negara dipastikan tak terganggu.

"Mudah-mudahan ini bisa cepat diatasi, sehingga perekonomian, terutama industri, bisa berjalan normal," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai membuka Munas APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia) di Hotel Dafam Semarang, Jalan Imam Bonjol, Sabtu (12/3/2011).

Hatta mengakui, Jepang merupakan mitra strategis. 'Negeri Matahari Terbit' ini tercatat sebagai negara ketiga utama tujuan ekspor Indonesia. Nilai perdagangan per tahun mencapai US$ 20 miliar.

"Sebab itu, kita berharap semoga bisa secepatnya pulih," kata Ketum PAN ini.

Sebagai mitra, lanjut Hatta, tentu pemerintah Indonesia tanggap dengan kondisi di Jepang. Begitu mendengar informasi gempa dahsyat melanda sebagian wilayah Jepang, pemerintah menyampaikan keprihatinannya.

Ketika ditanya soal rencana kenaikan harga BBM, Hatta mengaku harga sangat terpengaruh dengan konflik di TImur Tengah. Harganya cenderung fluktuatif. Namun, sejauh ini, pemerintah belum berencana menaikkan harga BBM.

"Ini (kondisi) sementara. Kita amati perkembangan," katanya.

Selain Hatta, Munas APKLI dihadiri Menkop Syarif Hasan, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santosa, Ketua DPD Irman Gusman, dan pejabat pemerintah daerah. Acara ini berlangsung 11-13 Maret.

(try/dnl)
Source : detik com

0 comments:

Visitors

Total Pageviews

Popular Posts